• Jl. Tentara Pelajar 12 A
  • (0251) 832 1762 / 085213878771 (WA)
  • [email protected]
Logo Logo
  • Beranda
  • Profil
    • Overview
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Tugas & Fungsi
    • Pimpinan
    • Satuan Kerja
    • Sumber Daya Manusia
    • Logo Agromodern
  • Informasi Publik
    • Portal PPID
    • Standar Layanan
      • Maklumat Layanan
      • Waktu dan Biaya Layanan
    • Prosedur Pelayanan
      • Prosedur Permohonan
      • Prosedur Pengajuan Keberatan dan Penyelesaian Sengketa
    • Regulasi
    • Agenda Kegiatan
    • Informasi Berkala
      • LHKPN
      • LHKASN
      • Rencana Strategis
      • DIPA
      • RKAKL/ POK
      • Laporan Kinerja
      • Capaian Kinerja
      • Laporan Keuangan
      • Laporan Realisasi Anggaran
      • Laporan Tahunan
      • Daftar Aset/BMN
    • Informasi Serta Merta
    • Informasi Setiap Saat
      • Daftar Informasi Publik
      • Standar Operasional Prosedur
      • Daftar Informasi Dikecualikan
      • Kerjasama
  • Publikasi
    • Buku
    • Pedum/ Juknis
    • Infografis
    • Database Komposisi Pangan
    • Lembaga Pemeriksa Halal
  • Reformasi Birokrasi
    • Manajemen Perubahan
    • Deregulasi Kebijakan
    • Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
    • Penataan dan Penguatan Organisasi
    • Penataan Tata Laksana
    • Penataan Sistem Manajemen SDM
    • Penguatan Akuntabilitas
    • Penguatan Pengawasan
  • Kontak

Berita BRMP Pascapanen

Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Pascapanen Pertanian

Thumb
432 dilihat       23 Oktober 2023

Di Solok, Kementan Bangun Kampung Hortikultura Bawang Merah Siap Ekspor

Kementerian Pertanian (Kementan) membangun kampung Perlindungan Hortikultura khusus bawang merah di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Diharapkan, kampung ini mampu menghasilkan produk bawang unggul yang bisa meningkatkan skala ekspor nasional.

Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa sektor pertanian merupakan komponen ekonomi yang sangat strategis dalam menggerakkan perekonomian nasional. Apalagi, kata Mentan, Indonesia memiliki berbagai program unggulan yang bisa dihilirisasi untuk mendukung ekspor.

"Dalam perjalanan tadi kita bicara juga produk yang lain, apa yang bisa di tanam di Indonesia dan produktivitasnya baik itu harusnya bisa kita dorong," katanya. Dengan berbagai kegiatan ini, Mentan mengaku optimis bahwa kegiatan ekspor dapat berimplikasi terhadap upaya menekan impor dan memperkuat produksi dalam negeri.

"Indonesia bisa jadi produsen pangan dunia, kita harus dorong Indonesia menjadi sumber pangan dunia, kita buktikan produk-produk Indonesia bisa go International, kita kurangi secara berkala importasi, dorong produksi dalam negeri," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa proyeksi kampung horti difokuskan pada penambahan nilai ekonomi masyarakat melalui penjualan hasil panennya baik ke pasar dalam negeri maupun ekspor.

"Ini menjadi terobosan kami dalam melakukan adaptasi dan memitigasi dampak perubahan iklim. Beberapa langkah konkret bahkan telah diambil, termasuk dengan memfasilitasi sarana penanganan hama dan DPI. Kami juga membuat sumur dalam maupun sumur dangkal untuk sarana klinik pengendalian hama," katanya.

Direktur Perlindungan pada Ditjen Hortikultura Kementan, Jekvy Hendra menambahkan bahwa program ini mampu menghapus stigma negatif masyarakat yang berpikir bahwa pertanaman bawang merah Lembah Gumanti di Kabupaten Solok sebagai lembah tengkorak karena dianggap daerah penggunaan pestisida kimia tertinggi dengan level bahaya.

"Kita harus berupaya untuk menjadikan Kabupaten Solok sebagai lembah surga sentra bawang merah, juga menjadikan ini sebagai fokus utama masa depan. Kita akan mewujudkan Kabupaten Solok menjadi kampung penyangga bawang merah nasional sekaligus menjadi target lokasi eksportir bawang merah kedepannya," katanya.

Diketahui, sampai saat ini Kementan telah mengalokasikan bantuan pengendali OPT ramah lingkungan berupa pestisida biologi, feromon sex, dan perangkap likat kuning untuk lahan seluas 45 hektar di Solok. Penanganan fasilitasi bantuan dampak perubahan iklim berupa sumur dalam/dangkal juga terus dilakukan.

"Bantuan Kementan diharapkan dapat membantu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit yang bisa merusak hasil pertanian dan sekaligus menjaga ketersediaan air setiap musim tanam. Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya seperti ini guna menjaga ketahanan pangan, mengurangi dampak perubahan iklim, dan meningkatkan potensi ekspor produk hortikultura Indonesia," jelasnya.

Prev Next

- Pascapanen


Pencarian

Berita Terbaru

  • Thumb
    Selamat Hari Kebangkitan Nasional 2025
    20 Mei 2025 - By BRMP Admin
  • Thumb
    Ikutilah Sharing Session Teknologi Pascapanen Jagung Mendukung Ketahanan Pangan
    20 Mei 2025 - By BRMP Admin
  • Thumb
    Bantuan Mobilisasi Pompa Air dan alsintan ini Bisa Diakses Secara GRATIS
    19 Mei 2025 - By BRMP Admin
  • Thumb
    Selamat atas dilantiknya Maulida Hayuningtyas, STP, M.Si sebagai KA Tim Kerja Program BRMP Veteriner
    19 Mei 2025 - By BRMP Admin
  • Thumb
    Terima Kasih kepada Nurjaman, STP, MM atas pengabdiannya sebagai KTU BRMP Pascapanen
    16 Mei 2025 - By BRMP Admin

tags

BSIP Kementerian Pertanian

Kontak

(0251) 832 1762 / 085213878771 (WA)
-
[email protected]

Jl. Tentara Pelajar 12 A, Cimanggu, Bogor Tengah 16122, Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia.

https://pascapanen.brmp.pertanian.go.id/

© 2022 - 2025 Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Pascapanen Pertanian. All Right Reserved